(CDC) bersama Lembaga Biomolekuler Eijkman Jakarta dan Univesitas Hasanuddin , melakukan kunjungan ke Kabupaten Soppeng, Kamis (03/06/2021)
Rombongan Tim di pimpin oleh Prof Din Syafruddin (LEMBAGA EIJKMAN).
Dalam rombongan tersebut diantaranya, William Hawley, PhD (CDC country director for Indonesia), Khin Saw Myint, MD, PhD (LEMBAGA EIJKMAN), Ungke Anto Jaya, Mbiomed (LEMBAGA EIJKMAN),
Frilasita Aisyah Yudhaputri, Mbiomed (LEMBAGA EIJKMAN),
Drh. Siti Ganefa (Ka Subdit Zoonosis - P2P Kemenkes) Romadona ,
Zainal Khairudin,
Dr. Irfan Idris, (Wakil dekan Fak. Kedokteran UNHAS),
Dr. Faturrahman (Unhas),
Dr. Isra Wahid (UNHAS).
Kedatangan Tim CDC disambut baik oleh Bupati Soppeng, Kaswadi razak di Labkesda Soppeng. Turut mendampingi Bupati, Kadis Kesehatan bersama jajarannya.
Setelah melihat beberapa fasilitas yang ada di Labkesda, tim CDC menuju ke rumah sakit latemmamala.
Pada kesempatan ini, Prof Din Syafruddin menjelaskan maksud dan tujuan dari kunjungan kerjanya :
Tujuan kami datang ke sini untuk melihat aktivitas penanganan Covid 19 di Kab. Soppeng, dimana kami memiliki kegiatan di Makassar yaitu untuk menangani kasus demam yang tidak diketahui penyebabnya, sehingga kedatangan kami juga ingin melihat bagaimana prosedur penanganan Covid diselenggarakan di Kab. Soppeng ini dan setelah melakukan peninjauan beberapa fasilitas, kami sangat terkesan bahwa Kab. Soppeng memiliki fasilitas kelas 1 untuk penanganan covid 19 dimana hal ini sangat jarang di Indonesia, tingkat Kabupaten yang mempunyai penanganan Covid yang terbagus di Kab. Soppeng dan kunjungan ini juga sebagai bagian dari kerjasama antara lembaga Eijkman dan Universitas Hasanuddin.
Kami ingin mengajak Kab. Soppeng untuk berpartisipasi mengembangkan kemampuan laboratorium yang sudah dimiliki sekarang, bukan hanya menangani covid tapi juga menangani kasus-kasus lainnya. Sehingga kita ingin mempersiapkan kemampuan teman-teman baik dari tenaga Epidemiologi maupun tenaga laboratorium di Kab. Soppeng untuk menangani kasus selain Covid-19 serta kemungkinan munculnya penyakit baru.
Saya juga berkesan bahwa Bupati Soppeng aktif dan berperan secara langsung menangani kasus covid dan membina staf serta menyediakan fasilitas laboratorium. Dimana diawal pandemi Kab. Soppeng termasuk salah satu Kab. yang dari awal siap menangani kasus ini, dan laboratorium Kab. Soppeng merupakan laboratorium ke 105 di tingkat nasional, sekarang sudah lebih 700 laboratorium di seluruh Indonesia dengan kemampuan yang berbeda-beda tapi Kab. Soppeng merupakan Kab. Yang pertama dapat melakukan PCR untuk diagnosis covid dan kami berharap kemampuan ini dapat di jaga dan dikembangkan dan kami bersama segenap rombongan bersedia membantu agar lebih luas pengetahuan laboratoriumnya sehingga penanganan- penanganan kasus medis baik yang sifatnya personal maupun yang bersifat publik secara umum bisa dihindari dengan berbasis laboratorium.
Mudah-mudahan di tingkat Selanjutnya kami dapat membuat perjanjian kerjasama di Kab. Soppeng untuk bagaimana meningkatkan kemampuan sumberdaya, laboratorium maupun epidemiologi di Kab. Soppeng, sehingga kita dapat menangani kasus yang muncul atau penyakit yang muncul kembali.