Bupati Soppeng H. Andi Kaswadi Razak, SE resmi melepas peserta Kirab Budaya dalam rangkaian kegiatan Gau Maraja La Patau Matanna Tikka yang dilangsungkan di Anjungan I Mangkawani Jalan Pemuda Watansoppeng kota Kalong, Senin (17/7/23).
Dikesempatan itu Bupati Soppeng menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta tamu Gau Maraja Lapatau Matanna Tikka, baik dari lokal maupun tamu internasional.
"La Patau Matanna Tikka adalah adalah tokoh penting yang telah melakukan dasar-dasar hubungan persaudaraan kerjasama persatuan Indonesia di Sulawesi Selatan dan Barat, ungkap Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak.
Menurutnya, La Patau Matanna Tikka sebagai Raja menjadi simbol dalam gerakan sempugi dan atau penyatuan geologis antar para bangsawan Bugis Makassar dan mandar di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Pada kesempatan itu, Andi Kaswadi menjelaskan tujuan pelaksanaan Kirab Budaya " Pelaksanaan kirab ini menjadi media yang cukup representatif untuk menjadikan sekaligus mengenalkan kembali identitas lokal yang telah ada dan mengakar atau yang mungkin saja terkubur bersama sejarah bagi pelakunya, tandas Andi Kaswadi.
"Salah satu agenda kegiatan ini yaitu kirab budaya berupa parade budaya dengan menggunakan kostum pakaian bagian adat atau kostum tradisional dengan iringan musik tradisional.
Di momen kirab Budaya ini terlihat kembali keanekaragaman adat istiadat lokal melalui drama singkat yang ditampilkan peserta kirab dengan tema yang berbasis budaya lokal.
"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi generasi bahwasanya para leluhur telah mewariskan kebiasaan-kebiasaan, baik untuk ditiru meskipun zaman telah berganti.Pungkas Bupati Soppeng.
Kirab Budaya Gau Maraja Lapatau Matanna Tikka Diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah, Utusan setiap kecamatan, Desa, Kelurahan dan pemerhati budaya.
Pelepasan peserta Kirab Budaya Gau Maraja Matanna Tikka ditandai dengan penabuhan genderang oleh Bupati Soppeng H.Andi Kaswadi Razak, SE didampingi Ketua Mars Soppeng Andi Tantu A. Galib.
Nampak peserta kirab budaya dari Satpol PP dengan kostum celana hitam bis kuning tanpa baju dengan Passapu dikepala dikombinasikan dengan ikat kepala warna kuning dengan memegang tombak, bahkan salah satu yang diduga pemimpinnya dengan rambut panjang dengan badik dipinggang yang siap dihunuskan.
Warga yang menyaksikan mengapresiasi yang menurutnya seakan mengembalikan memori warga di masa lampau meskipun dirinya belum melihat langsung sosok Lapatau Matanna Tikka Datu Soppeng XVIII dan Raja Bone XVI.
Hal lain yang mendapatkan apresiasi dengan adanya alat transportasi Bendi /kuda.