Tiga Hari Menghilang, Purnawirawan TNI AL Ini Akhirnya Ditemukan Keluarga -->

Iklan Semua Halaman

Tiga Hari Menghilang, Purnawirawan TNI AL Ini Akhirnya Ditemukan Keluarga

16 Januari 2018
JAKARTA - Jangan pernah menyerah. Pesan itu tersirat dari upaya Nilam dalam mencari keberadaan ayahnya, Mandan SA Kuming (73) Purnawirawan TNI AL yang hilang sejak tiga hari lalu, Sabtu (13/1/2018) siang. Walau membutuhkan waku berhari-hari, dirinya berhasil menemukan sang ayah walau dalam kondisi mengenaskan.




Kabar mengharukan itu disampaikan oleh Nilam bermula dari laporan kakak kandungnya yang memberitahu sang ayah telah menghilang dari rumah kakaknya yang berada di Jalan Pulau Temiang III RT 13/03 Kelapa Gading Barat, Kelapa gading, Jakarta Utara sejak Sabtu (13/1/2018) siang.

Pencarian pun segera dilakukan, dirinya bersama sang suami kemudian menyisir wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk mencari sosok pria kelahiran 6 Maret 1945 itu.

Bersamaan, dirinya juga menyebarkan potret serta ciri-ciri sang ayah lewat whatsapp grup hingga menghubungi pihak Dinas Sosial DKI Jakarta untuk mencari keberadaan ayahnya. Kemudian pihak Dinsos menshare ke semua medsos miliknya. Akan tetapi, informasi yang disebarkannya lewat media sosial tidak kunjung membuahkan hasil, kabar sang ayah hingga Senin (15/1/2018) petang belum juga diketahui.

"Bapak saya memang sudah pikun, karena itu saya khawatir-takut kelaparan di jalanan. Kalau diajak bicara muter-muter, selalu bahas soal pendidikan selama menjadi TNI AL. Kondisi sudah pikun, jadi lupa jalan pulang, tapi kalau ditanya alamat masih bisa komunikasi," ungkapnya.

Pencarian rupanya membuahkan hasil, sang ayah disampaikan petugas P3S Sudin Sosial Jakarta Utara telah ditemukan Kepolisian Sektor Tanjung Priok pada Senin (15/1/2018) malam. Akan tetapi, kondisi sang ayah terluka pada bagian kepala, besar kemungkinan terjatuh karena saat ditemukan dalam keadaan tergeletak di tengah jalan, tidak sadarkan diri.

"saya langsung berangkat ke Polsek Tanjung Priok, benar  saja ada bapak saya di sana, tapi pakaiannya sudah beda, sebelumnya pakai celana sarung warna coklat muda, blazer warna biru dongker dan tidak pakai baju dalam. Cuma itu bukan baju bapak, Alhamdulillah masi ada orang baik yang bantu bapak kasih pakaian," ceritanya lirih.

Usai dijemput, ibu rumah tangga itu kemudian membawa sang ayah ke rumah sakit. Beruntung tidak ada luka berat yang dalam pemeriksaan, hanya luka gores pada bagian kening. Hanya saja, ketika dalam perjalanan, sang ayah katanya terus meracau dan sudah lupa kepadanya.

"Tadi cuma bilang katanya dibuang dari mobil terus cerita lagi jalan tiba-tiba jatuh, sudah ngaco sedikit lupa sama saya, tapi pas saya elapin matanya sama suapin makan, dia baru peluk saya, baru ingat itu saya," ungkapnya.

Sementara itu, Kasudin Sosial Jakarta Utara, Adji Antoko menyampaikan lansia pengidap demensia atau pikun harus terus didampingi pihak keluarga. Selain itu, hal terpenting adalah menyertakan identitas diri atau keluarga pada kalung, gelang atau pakaian.

"Jadi apabila adakejadian kehilangan, masyarakat yang menemukan atau pihak kami bisa segeramenghubungi pihak keluarga. identitas itu bisa berupa gelang, kalung, atau kaos yang tercetak alamat rumah dan nomer telepon yang bisa dihubungi," jelasnya dihubungi pada Selasa (16/1/2018).