Desa Jauh Pandang Kembali Wakili Sulsel Lomba Tingkat Nasional -->

Iklan Semua Halaman

Desa Jauh Pandang Kembali Wakili Sulsel Lomba Tingkat Nasional

14 September 2018



SOPPENGTERKINI.COM,WAJO - Sejak dinahkodai Andi Mamu, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, terus menorehkan sejumlah prestasi baik tingkat Kabupaten, maupun tingkat Provinsi, hingga tingkat Nasional.

Salah satunya adalah Desa Jauh Pandang, yang kembali terpilih mewakili Provinsi Sulawesi Selatan untuk tingkat nasional pada Lomba Kelompok Asuhan Mandiri Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga dan Akupresur.

Bahkan, Desa Jauh Pandang tercatat sudah Dua kali mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel) pada ajang tingkat Nasional, dimana sebelumnya Desa Jauh Pandang juga mewakili Sulsel pada lomba Kabupaten Sehat.

Menurut Camat Pitumpanua Andi Mamu, prestasi yang ditorehkan Desa Jauh Pandang tidak didapatkan secara instan, karena sejak Tiga tahun terakhir ini, pihaknya telah melakukan pembinaan di 3 desa terdiri dari 18 kelompok asuhan. 

"Setelah kita lombakan tingkat desa maka Desa Jauh Pandang juara terbaik 1, kemudian dilanjut lomba antar kecamatan, dan kita juara 1 lagi, selanjutnya lomba tingkat Provinsi mampu menjadi terbaik 1 lagi dari 24 kabupaten/kota," kata Andi Mamu didepan para tim penilai, Kamis 14/9/2018.

Lanjut Andi Mamu mengatakan, atas prestasi tingkat Kecamatan, Kabupaten, dan provinsi tersebutlah, yang mengantarkan kembali Desa Jauh Pandang mewakili Sulsel pada ajang lomba tingkat nasional.

"Kita sudah persiapkan dengan baik dan tidak secara instan, kita bisa melihat tanaman sudah tinggi besar, menandakan bukan ditanam pada saat tim penilai mau datang," kata Andi Mamu.

Lanjutnya, sebagai peran dari Pemerintah Kecamatan telah menganggarkan dana pembinaan bagi kelompok asuhan, agar terus termotivasi untuk memelihara dan mengembangkan tanaman, yang murni dilakukan oleh masyarakat setempat.

"Dan ini juga atas peran seluruh stakeholder yang ada seperti kepala Puskesmas Pitumpanua, Kepala Desa Jauh Pandang beserta seluruh masyarakatnya, Tim penggerak PKK kecamatan & desa, PPK kecamatan, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo setiap saat memberikan perhatian pada kelompok asuhan toga ini," jelas Andi Mamu.

Ditambahkan alumnus STPDN tersebut, Kecamatan Pitumpanua menjalankan misi bagaiman Toga kedepannya, dapat bernilai ekonomis dengan kemajuan inovasi masyarakat, dan hasil dari toga ini sudah bisa dibuat dalam bentuk kapsul selanjutnya dipasarkan.



Ditempat yang sama, Ketua Tim Penilai tingkat Nasional, dr Yuniarti Situmorang mengatakan, lomba Toga dilaksanakan untuk memotivasi masyarakat agar lebih memahami perkembangan dunia kesehatan dengan memanfaatkan lahan sekitar.

"Dari Toga ini kita bisa belajar bagaimana kalau sakit ringan tidak perlu makan obat dan belajar yang namanya akupresur, adalah pijat pada bagian tubuh seperti sakit Kepala dan mual tanpa harus minum obat," kata tim penilai dari kementerian Kesehatan tersebut.

Berikut daftar nama tim penilai Lomba Asuhan Mandiri:
1. dr. Yuniarti situmorang (Kemenkes)
2. dr. Nasriah (Kemenkes)
3. Endang, B (Kemenkes )
4. Subariah (Kemenkes)
5 . Sofia Nurhuda (Kemedagri)
6. dr. Haryamin, Apt, M.Kes (Dinkes Provinsi)
7. dr. Erni (Dinkes Provinsi)
8. Lindawati (Dinkes Provinsi)
9. Andi Muhartini (Dinkes Provinsi)

Editor: Abhy